Apakah Belajar Hipnosis - Hipnoterapi itu Belajar Ilmu Mistik ?

 


#tanyahipnotis

Apakah Belajar Hipnosis - Hipnoterapi itu Belajar Ilmu Mistik ?

Beberapa orang pernah bilang bahwa hipnotis itu sihir, dan hukum mengunakan sihir itu jalas dilarang artinya mempelajarinya juga pasti dilarang, nah pertanyaannya adalah " Apakah belajar hipnosis - hipnoterapi  itu melibatkan unsur mistik / magic atau bersekutu dengan penguasa kegelapan ( Ilum gelap ), benarkah ?

***** 


Kang Aziz Amin : " Tidak benar ! "

Walaupun bisa jadi ada orang trainer atau lembaga pelatihan hipnosis - hipnoterapi yang menggunakan atau mencampurkan keilmuan ini dengan budaya atau ritual tertentu yang terkesan menimbulkan efek magic ( ajaib ) dan terkesan aneh aneh bahkan seperti ada ritual klenik sekalipun, tapi...

Sejatinya keilmuan hipnosis - hipnoterapi adalah " Ilmiah " bisa dibahas dan dipelajari secara ilmiah, ini adalah hasil kajian dan pembelajaran panjang dimana metodologi yang digunakan menjadi sangat logis.

Bahwa hipnosis itu adalah fenomena alamiah yang sejatinya sering bahkan tiap hari pasti terjadi pada semua manusia, bagaimana ia dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain dalam berkomunikasi.

Nah Hipnosis ini mempelajari seni pola komunikasi persuasif, sehingga kita akan mempau berkomunikasi efektif, yang menjadikan orang lain mudah menerima dan mendengarkan bahkan cenderung mengikuti apapun perkataan kita.

Hal ini terjadi karena peserta akan diajak bersama mengenali pikiran manusia, konsep dasar, mekanime dan cara kerjanya sehingga menimbulkan respon atau prilaku.

KESIMPULAN :

Insya Allah di MPC School of Hypnotism atau Hipnotis Brebes kami akan memberikan pembelajaran 100% ilmiah, tanpa mengabungkan dengan tehnik budaya atau hal - hala yang berkaitan dengan unsur magic, mistik, atau ritual yang aneh - enah, kami akan fokus mengajarkan keilmuan hipnosis modern.

Teknik pengajaran hypnosis dan hypnosis itu sendiri murni didasarkan pada fenomena alamiah manusia yang berkaitan dengan potensi pikiran bawah sadar. Hypnosis hanya bisa dilakukan dengan komunikasi verbal dan non-verbal bukan dengan “pengisian”, meditasi lilin, puasa, dan seribu satu pemahaman salah kaprah lainnya.




Posting Komentar

0 Komentar